Senin, 20 Mei 2013

Kumpulan Puisi Perpisahan Cinta dan Sahabat

Puisi Perpisahan Sahabat
oleh: Segaca Galuh

Hening malam …
Temani langkah kakimu tuk berpijak
Sinar rembulan …
Terangi jalanmu untuk kembali

Kata maaf yang kau ucap sebelum kau pergi.,
Slalu ku ingat dalam bena’ku
Senyum lugu dari bibirmu.,
Selalu terbayang olehku

Mungkin ini yang terbaik
Tapi bukan ini yang kuingin
Nukan ini yang kuharap
Bukan perpisahan


Perpisahan Menjadi Luka
oleh jumaida kartini manullang

Langit begitu marah
Terluka dari sebuah amarah
Meskikah aku selalu menyulitkan hidupku
Meski waktu tak berpihak selalu
Apakah takdir sedang mempermainkan duniaku
Tiada henti merayu menunggu kesulitan bagiku
Sungguh setengah rindupun tak terbalaskan untukmu
Apakah aku ingin tetap berada di noda dustamu
Masih adilkah kesepian seolah bercanda untukku
Membiarkan perasaan selalu bersedih dihatiku
Mampukah aku menjaga mahkota cintamu
Yang selalu dirajai oleh keegoisan dan kebohonganmu
Kadang berharap selalu berkata membiasakan
Namun adakah kamu memiliki cinta diawal perkenalan
Mungkin matahari esok berkata menutup fajar
Perlahan menjadi akhir jeritan yang sanggup tertidur


Berpisah Denganmu
Puisi karya A. Daifi Kahar

Ketika sepoi angin menyeretku tuk pergi jauh darimu,
aku tak sanggup menahan linangan air mata yang semakin deras jatuh dari
kelopak mataku.

Duhai belahan jiwa...
Segala kenangan kini telah menjadi lautan kisah
yang selalu berlayar di samudera hidupku.
Sungguh aku tak akan melupakan sentuhan lembut tanganmu itu
yang membekas di jari-jemariku.
Kau terindah yang pernah melukis tawa dan air mata dalam hidupku.


Pelabuhan Tri Sakti
Puisi karya Ryan Amora

Pelabuhan Tri Sakti
Telah menjadi saksi
Atas dukanya sebuah hati
Mengantarkan kepergianmu
Menuju kota JAKARTA

Air laut nan biru kupandangi
Benarkah ini terjadi
Namun nahkoda pun terus kendalikan kemudi
Kapal pun semakin jauh dari tepi

Lambaian tangan doa dan harapan
Tak akan mampu lagi menahan deraian air mata
Kini di pelabuhan tri sakti
Telah menjadi sunyi.


Puisi Kepergianmu
Oleh Thasa aniesha wahyudi

Haii kau kekasihku
Malam begitu sunyi sesunyi jiwa ku ini
mengapa kau pergi tinggalkan janji kita
janji yang telah kitga buat berdua
mengapa secepat ini kau mengutarakan kata perpisahan
yang ku inginkan bukan perpisahan
namun keabadian cinta kita
ku ingin kau kembali seperti surya dihati ini
setelah kau pergi sepi hari-hari ku
dan tak ada yang bisa membuat hati ini luluh kembali
hanya kamu , dan untukmu hati dan cinta ini ku berikan.


Akhir Kisah
Puisi Emmang Andara

waktu terus bergulir sayang
dan kita belum saling menemukan
lalu aku bertanya apa kita selama ini
menggenggam tangan namun tak pernah menatap lubuk hati

waktu terus bergulir sayang
tentang janji itu dimana hilangnya
ikrar kau dan aku tersenyum di kaki langit
bersama selamanya
hanya cerita terbawa angin lalu raib

waktu terus bergulir sayang
lelah kumenagih ucap dari bibirmu
mungkin aku takkan bicara lagi
hanya senyum sesal kuukir
saat ku pergi dari hadapmu
untuk selamanya
Share:

0 komentar:

Posting Komentar