Selasa, 25 Desember 2012

contoh berpidato

nah teman apakah anda di suruh berpidato guru atau di tugas sekolah dan sekedar ingin mengetahui nya anda tidak usah kuatir anda bisa meng copy atau menyimpan di flash disk atau juga menge print
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. 
Bapak ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman semua yang saya banggakan. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnyalah kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun. 
 
 Hadirin yang berbahagia, di zaman globalisasi sekarang ini kita seakan semakin dimanjakan oleh teknologi yang semakin canggih. Meskipun kita mendapatkan banyak kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita, namun kemudahan-kemudahan itulah yang kadang justru membawa dampak buruk bagi kita. 
 
Marilah sejenak kita melihat kehidupan disekitar kita yang semakin terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Saya beri contoh saja internet, teknologi ini sekarang semakin mudah diakses oleh siapapun baik tua ataupun muda. Jika kita mau berpikir lebih terbuka, sebenarnya ada sejuta manfaat yang bisa kita peroleh dari internet. Contohnya saja kita bisa mendapatkan banyak informasi, komunikasi yang semakin mudah, bahkan telah banyak orang yang menjadi kaya karena internet. Namun sayangnya banyak pihak yang menyalahgunakan teknologi internet ini, contohnya saja semakin maraknya pornografi, penipuan, pembajakan, dan masih banyak lagi. 
 
Internet juga menjadi salah satu gerbang masuknya budaya-budaya asing yang kadang tidak sesuai dengan budaya kita. Kita bisa lihat generasi muda kita yang sudah semakin teracuni oleh budaya barat yang sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia sebagai negeri timur yang sangat menjunjung tinggi norma kesopanan. Kita bisa lihat pemuda-pemuda kita yang sepertinya sangat bangga mengenakan pakaian-pakaian yang serba minim yang sebenarnya tidak sopan menurut budaya kita.
 
 Oleh karena itu, hadirin yang saya hormati, kita harus pandai-pandai menyaring segala hal yang kita dapat di era globalisasi sekarang ini. Budaya asing sebenarnya tak semuanya buruk, namun kita harus bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih atas perhatian hadirin. Saya mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung perasaan hadirin. 
 
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Yang terhormat Bapak ………………….. 
Yang terhormat Bapak …………………………. 
Dan seluruh hadirin yang hadir
 Bissmillahirrahmani rahim 
Assalamu Alaikum warahmatullahi Wabarakatu
 Assalatu assalamu ala asrafil am’biyaain wal mursalim waala alihi ajmain amma baad, seraya memuja dan memuji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hinaya-Nya kepada kita semua sehingga pada kegiatan penamatan SMA…… dapat kita hadiri. 
 
Shalawat dan salam atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW yang memberikan kita pencerahan tentang ajaran Islam, ajaran keselamatan bagi seluruh Ummat manusia. 
Hadirin Yang saya hormati 
 Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan pidato singkat dengan tema PENDIDIKAN. 
 
Pendidikan adalah pondasi awal untuk membangun Negara, sehingga pendidikan merupakan hal yang urgensial dalam kehidupan kita. Akan tetapi pendidikan kita hanyalah sebuah retorika belaka sehingga pada tahap pengaplikasian masih dapat dikatakan nonsen. Sebagai contoh pendidikan kita masih ingin disempurnakan yaitu salah satunya adalah Ujian Nasional, ujian nasional ini menjadi sebuah keresahan tersendiri bagi kita, karena dimana hanya pada sisi kognitif saja yang dinilai padahal Badan Nasional Standar Pendidikan memberikan penilaian kepada kita semua bahwa ada tiga ranah yang menjadi tolok ukur yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotrik, tetapi pada tahap pengaplikasian hanya ranah kognitiflah yang menjadi toloku ukur dan itupun ditentukan hanya dengan 4 mata pelajaran di tingkat SMP/MTs. Dan 5 mata pelakajaran di tingkat SMA/MA, hal ini menjadi sebuah lelucon tersendiri. 
Para hadirin yang saya hormati 
Walau seperti itu adanya, sebagai siswa kita tetap bersaing dan tetap menjadi nomor 1, pada saat ini wacana pendidikan karakter telah didengung-dengungkan budaya displin, budaya tanggung jawab, dan lain-lainnya semoga menjadi harapan,
 Demikian pidato singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''======================================================
 
 

                          Pendidikan untuk Perbaikan Kualitas Bangsa 

 Assalamu’laikum Wr Wb 
 Selamat pagi/siang/sore/malam dan salam sejahtera bagi kita semua. 
 
Perbaikan kualitas bangsa harus ditempuh dan terutama melalui pendidikan. Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang cerdas. 
 
 Selama manusianya cerdas maka ia mempunyai kebijakan dan kebajikan dalam jiwanya. Barulah setelah itu dia mampu menguasai sains dan teknologi. Budaya baru itulah yang menjadi kontra budaya yang kemudian masuk ke dalam tatanan menjadi masyarakat (budaya) alternatif yang akan dipilih oleh bangsa ini. 
 
Semuanya melalui pendidikan yang tertata rapi: pendidikan yang mampu mencerdaskan, mampu menumbuhkan jiwa yang bajik dan bijak, dan menguasai sains dan teknologi. Itulah nanti yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi Indonesia baru. 
 
Hal ini tampaknya akan menjadi ”momok” bagi pendidikan di Indonesia. Belum lagi persoalan kekurangan tenaga pendidik terselesaikan, masalah sarana pendidikan yang tidak memadai muncul, dan menyusul persoalan mahalnya biaya pendidikan. 
 
Kita masih merasa sebagai bangsa yang tertinggal dalam berbagai hal dibandingkan dengan bangsa lain. Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah dengan meningkatkan pendidikan demi untuk menjadikan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan nasional yang menyeluruh dan terencana. 
 
Namun untuk menuju ke arah itu, jalan yang ditempuh sangat panjang dan berliku karena persoalan pendidikan sangat terkait dengan faktor lain, termasuk masalah ekonomi, keamanan dan masalah sosial lainnya. 
 
Para guru pun diharapkan mulai mengubah cara belajar kepada siswa. Para guru pun tidak boleh lagi memberikan tekanan kepada siswa seperti pelajaran menghafal dan memberikan soal pilihan ganda (multiple choice) karena bisa berdampak pada pembentukan kepribadian. 
 
Peran pendidikan, sebagai sarana pemberdayaan, harus secara sadar menyiapkan peserta didik dalam kehidupan masyarakat baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Pemberdayaan hanya mempunyai makna jika proses pemberdayaan menjadi bagian dan fungsi dari kebudayaan.
 
 Oleh karena itu, pendidikan harus menumbuhkan jiwa independensi, menggerakkan pernyataan diri dan para pendidik mengajar siswa untuk hidup dalam harmoni dengan menghargai adanya perbedaan. 
Ke depannya, sistem pendidikan harus berubah dari instruksional menjadi motivasional berprestasi, berkreasi, dan berbudi pekerti. 
 
Wassalam.
 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar